Sang pencipta telah berkata menghakimi. "memujaku adalah mutlak" katanya. Tapi aku memang hamba. Melalaikanya bukannya terlalu sombong. Tapi aku manusia. Hasrat cinta selalu ada. Meniti hati sang putri didalam mimpi. Tapi jika mencintai sang putri menutup tabir kehambaan apa itu hikmah atu berkah. Bukankah itu kedurhakaan.
Maaf putri jika aku melupakanmu. Kau harus terima. Maafkan putri jika ku meninggalkanmu. Memang aku mencintaimu. Memang aku membutuhkan dirimu. Tapi aku lebih membutuhkan tuhanku.
Maafkan aku putri jika di setiap sujudku harus melupakanmu. Maafkan aku putri jika di setiap dzikirku aku harus meletakkanmu. Maafkan aku putri jika di setiap takbirku aku harus menutup hatiku demi tuhanku.
0 Comments: