Headlines
Loading...

Kita, sebagai manusia sering kali kita lupa. Bahwa dunia ini hanyalah sementara. Akan ada kehidupan setelah ini yang abadi yaitu akhirat. Namun yang sering kita persiapkan hanyalah dunia dunia dan dunia kita sering lupa mempersiapkan untuk akhirat. Sehingga kita sering salah menentukan tujuan hidup, sering kali tujuan hidup kita hanyalah meliputi dunia sedangkan akhirat seringkali kita lupakan. Kita selalu memikirkan bagaimana caranya kita hidup bahagia didunia atau yang biasa kita sebut bahagia dimasa depan dengan segala mimpi yang tercapai, namun sering lupa memikirkan bagaimana kita akan hidup bahagia diakhirat. Seringkali kesuksesan kekayaan kepintaran kita jadikan sebagai patokan kebahagian. Seolah-olah itu semua adalah jaminan kita untuk hidup bahagia didunia. padahal allahlah yang menjamin segala kehidupan kita bukan kesuksesan apalagi kekayaan yang patalnya seringkali kita lupa melibatkan allah dalam segala urusan kita. Namun, kita jarang sekali berpikir bagaimana ketika kelak kita mengetuk pintu surga tapi tidak dibukakan, karena kita lupa mempersiapkan kebahagiaan kita untuk diakhirat.
 Barangkali selama ini kita telah berlari kencang berusaha sekeras mungkin namun tidak allah kasih apa itu keinginkan,  mungkin saja letak kesalahannya ada dikita yang telah salah meletakkan atau memilih tujuan hidup. ketika tujuan hidup kita hanyalah dunia saja tanpa pernah mengingat akhirat. sehingga allahpun enggan memberikan apa yang kita inginkan, lebih tepatnya  karena allah tau itu tidak baik untuk kita sehingga tidak allah berikan.
 Seringkali kita menangis ketika suatu mimpi yang sudah kita perjuangkan setengah mati namun tidak allah berikan, padahal mimpi yang kita inginkan itu Cuma sebagai kebahagiaan didunia saja tidak ada sangkut pautnya dengan akhirat. Sedangkan ketika hal yang gagal kita lakukan didunia yang bahkan sangat berdampak untuk kehidupan kita di akhirat, kita tidak peduli. Seperti padaa saat kita lupa menunaikan solat, maka kita merasa biasa saja kita beranggapan ”yaudah solatnya nanti lagi aja kan masih ada besok” padahal kita tidak pernah tau allah akan memanggil kita untuk berpulang kapan,dan itu sangat berdampak untuk kehidupan kita diakhirat, namun ketika kita gagal mencapai suatu mimpi  kita akan gelisah kita akan menangis atau apalah yang menunjukan sikap kegagalan , yang padahal itu tidak ada sangkut pautnya dengan kehidupan akhirat.
 Namun bukan berarti juga kita tidak usah mempunyai mimpi. Kita harus mempunyai mimpi, kesuksesaan kekayaan kecerdasan. Itu semua memang penting , dan manusia didunia pasti menginginkan itu semua. Namun kita tidak boleh menjadikan itu sebagai tujuan hidup kita, tetaplah tujuan hidup kita bahagia di akhirat. Kita ibaratkan dunia sebagai A dan akhirat sebagai B. dan bayangkan kita sedang berlari disuatu jalan yang  garis finisnya ada yang A dan ada yang B, A terletak diawal dan B terletak diakhir. ketika kita berlari mengejar yang A maka yang B tidak akan pernah terkejar namun ketika kita berlari mengejar yang B maka yang A pun ikut tercapai, ikut terlewati. Sehingga pada saat kita menjadikan kebahagiaan akhirat sebagai tujuan hidup kita maka tujuan atau mimpi mimpi kita yang ada di duniapun akan ikut tercapai. Sehingga kita bisa menjadi bahagia dunia dan akhirat.
 Jadi sudah sejauh mana tidak tersesat dengan tujuan hidup kita yang selama ini kita pegang? Maka mulai saat ini hayu kita pulang kembali kepada allah. kita benarkan tujuan hidup kita selama ini. Pulanglah karena allah tidak akan menolak kepulangan kita waulapun sudah seberapa lama kita tinggalkan. 

0 Comments: