Headlines
Loading...

  Hasil gambar untuk dermawan

Suatu hari seseorang bertanya kepada Hatim Ath-Thoi,
 "Apakah engkau pernah bertemu dengan seseorang yang lebih dermawan darimu?"

"Pernah,yakni seorang anak yatim di kota Thoi. Suatu hari aku berkunjung ke rumahnya, ia menjamuku dengan menyembelij seekor kambing. Kambing itu ia masak dan ia hidangkan kepadaku, dan salah satu hidangan yang paling kunikmati adalah masakan otak kambing.


'Demi Allah, otak kambing ini sangat enak,' ucapku kepadanya. Anak yatim itu pun segera keluar meninggalkanku.

Tak lama kemudian, ia menghidangkan sebilan otak kambing lagi kepadaku.

Selesai makan, aku berjalan meninggalkan rumahnya. Di sekitar rumah  kulihat ada kubangan darah yang sangat banyak. Aku pun bertanya apa yang terjadi dan ia pun menjelaskan bahwa itu adalah itu adalah darah kambing yang ia sembelih untuk menjamuku. Ternyata ia menyembelih semua kambing yang ia miliki, yaitu sepuluh ekor kambing.


'Mengapa engkau sembelih seluruh kambingmu?' tanyaku.

"Subhanallah, kulihat engkau sangat menyukai otak kambing yang kusuguhkan,    bagaimana mungkin aku tidak menghidangkan sisa-sisa otak kambing yang kumiliki kepadamu. Jika tidak kuhidangkan otak kambing yang kumiliki,maka aku termasuk orang yang sangat kikir dan perbuatan semacam itu adalah sebuah aib yang sangat buruk bagi kami orang arab" ujarnya.


"Wahai Hatim apa ganti yang engkau berikan kepada anak tersebut, yang telah menyembelih sepuluh ekor kambingnya hanya untuk menyuguhkan otak kambing tersebutkepadamu?" tanya seseorang yang mendengar kisah ini kepada Hatim.

"Aku memberikan kepadanya tiga ratus ekor unta merah dan lima ratus ekor kambing" Jawab Hatim.


"Jika demikian engkau lebih dermawan dari anak yatim itu" ujar orang tersebut.


"Tidak,anak yatim itulah yang lebih dermawan daripada aku kerena ia telah memberikan semua yang ia miliki kepadaku,sedangkan aku hanya memberikan sebagian kecil dari kekayaanku kepadanya, meski jumlah besar jawab Hatim.



Dikutip dari : Buku "manusia langit" oleh Habib Novel bin Muhammad Alaydrus.

0 Comments: